Kamis, 01 Oktober 2015

Inspirasi: Badri Mir Menggendong Ibunya Selama Prosesi Haji

''Badri Mir Menggendong Ibunya Selama Prosesi HajiInspirasi''
Madinah - Seorang jemaah haji asal Indonesia bernama Badri Mir (53) menarik perhatian sebuah media ternama di Saudi. Badri menjadi inspirasi karena terus menggendong ibunya selama prosesi ibadah haji.

Media yang memberitakan kisah Badri adalah akhbaar24.argaam.com dalam artikel yang ditulis pada 27 September lalu. Mereka memberi tajuk: Jemaah Haji Asal Indonesia menggendong ibunya Selama Hari-hari Haji.

Dalam artikel berbahasa arab tersebut, dituliskan Badri selama rangkaian ibadah haji terus menggendong ibundanya di belakang. Lengan wanita berusia 85 tahun terus melingkar di leher Badri.

Dituliskan juga, aksi Badri itu sengaja dilakukan hanya untuk mengharapkan ridha Allah SWT. Sebetulnya, Badri bisa saja menyewa kursi roda untuk ibunda, namun dia memilih untuk tetap menggendong. Hebatnya, Badri tak merasa sedikit pun kelelahan atau cidera, baik di Arafat maupun di Muzdalifah, sampai prosesi lempar jumrah.

Aksi Badri ini juga jadi sorotan di artikel Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia. Mereka menyebut Badri mirip dengan seorang tokoh saleh yang dikagumi nabi Muhammad SAW, yakni Uwais, seorang seorang penduduk desa al-qarani di Yaman yang menggendong orangtuanya selama melaksanakan rukun haji. 
Menghajikan sang bunda menjadi cita-cita Badri Mir sejak lama. Terbayang olehnya kesusahan sang bunda ketika melahirkan dirinya. “Kenapa saya tidak menyusahkan diri pada masa hidupnya dan menggembirakannya, karena beliau bagi saya lebih berharga dari semua kesenangan dunia,” tegasnya.
Karena alasan itulah, Badri Mir memilih untuk menggendong langsung ibunya. Menggunakan kursi roda bahkan tidak pernah terpikirkan olehnya. “Saya tidak pernah berniat untuk mengambil kursi roda dan mendorongnya selama beliau bersama saya. Selagi saya masih kuat, saya ingin terus menggendongnya,” ujar Badri.
“Isteri saya juga ikut menemani dan membantu saya memberikan minum. Saya tidak merasa lelah sedikitpun, tidak pada hari Arafah, dan juga tidak di Muzdalifah dan Mina, sampai kepada melontar Jumrah,” katanya lagi.
Selama prosesi haji, Badri mengaku hanya menghindari kepadatan agar tidak terjadi saling mendorong atau kepadatan. Baginya, nyawa sang bunda lebih berharga dan lebih penting dari nyawanya. “Isteri saya juga senang dengan apa yang saya lakukan, berbakti kepada ibu saya, agar anak-anak saya dapat melihat dan belajar bagaimana kasih sayang kedua orang tua,” harapnya.
Disinggung soal biaya haji, Badri mengaku membayar sampai USD 3.200. Meski menurutnya itu merupakan biaya yang tinggi, tetapi Badri menilai bahwa haji adalah ibadah sekali seumur hidup. “Saya bersama isteri mengumpulkan biaya tersebut di dalam perantauan. Alhamdulillah, seluruh biaya tersebut dapat terkumpul,” katanya.
Ke depan, Badri yang sebelumnya berkerja di luar negeri, ingin pulang ke Tanah Air untuk bekerja di kebun miliknya. Badri mengaku merantau ke luar negeri menjadikannya jauh dari sang bunda, padahal ibunya sangat membutuhkan dirinya. “Saya berharap Allah memberi pahala atas bakti saya kepada bunda. Semoga Allah juga menyempurnakan hajinya serta mewujudkan cita-citanya,” harap Badri. 
sumber : http://haji.kemenag.go.id/

Senin, 20 April 2015

Ekonomi Mikro

EKONOMI MIKRO

BAB I
PENDAHULUAN

A.      LATAR BELAKANG
Dengan semakin majunya peradaban, membuat manusia menjadi semakin cerdas dan semakin banyak alat kapital yang dimiliki, sehingga mampu menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa yang dapat dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan. Akan tetapi meningkatnya kemampuan menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa tersebut hampir senantiasa diikuti, bahkan tidak jarang pula didahului oleh timbulnya kebutuhan-kebutuhan baru.
Meningkatnya kebutuhan tersebut demikian cepat, sehingga bangsa yang paling majupun di dunia, masih pula merasakan keterbatasan dalam memenuhi kebutuhan yang semakin beraneka ragam. Menghadapi kenyataan tidak terpenuhinya semua kebutuhan, maka dengan sadar atau tidak manusia bertendensi untuk bersikap rasional, yaitu sepanjang mempunyai pilihan, mereka akan memilih pilihan yang mendatangkan manfaat sebesar-besarnya dan atau memilih yang menurut perhitungan memerlukan korban paling kecil di antara pilihan-pilihan lain untuk pemenuhan kebutuhan tertentu. Ilmu yang mempelajari bagaimana manusia dalam usaha memenuhi kebutuhan-kebutuhannya mengadakan pemilihan di antara berbagai alternatif pemakaian atas alat-alat pemuas kebutuhan yang tersedianya relatif terbatas inilah yang disebut ilmu ekonomi.
Ilmu ekonomi biasa dibagi dalam tiga kelompok dasar, yaitu kelompok ekonomi deskriptif, kelompok teori ekonomi, dan kelompok ekonomi terapan. Ekonomi deskriptif atau descriptive economics, mengumpulkan keterangan-keterangan faktual yang relevan mengenai sesuatu masalah ekonomi. Teori ekonomi yang biasa juga disebut economic theory atau economic principles, yang selanjutnya dapat dipecah lagi ke dalam dua kelompok besar, yaitu kelompok teori ekonomi mikro dan kelompok teori ekonomi makro.
Apabila yang merupakan materi pembahasan adalah perilaku pelaku-pelaku ekonomi yang berada di dalam sistem perekonomian, maka teori ekonomi tersebut masuk kategori teori ekonomi mikro. Sedangkan apabila yang merupakan materi pembahasan adalah mekanisme bekerjanya perekonomian sebagai suatu keseluruhan, maka teori ekonomi tersebut kita kategorikan sebagai teori ekonomi makro.
B.       RUMUSAN MASALAH
1.         Apa pengertian ekonomi mikro?
2.         Apa pengertian dari hukum permintaan, hukum penawaran dan keseimbangan harga?
3.         Siapa saja pelaku ekonomi?
4.         Apa saja teori-teori pada ekonomi mikro?
5.         Apa saja unsur-unsur dalam teori ekonomi mikro?

C.       BATASAN MASALAH
Dalam hal ini penulis membatasi masalah pada pengertian ekonomi mikro, ruang lingkup teori ekonomi mikro, para pelaku ekonomi, teori-teori ekonomi mikro dan unsur-unsur didalam ekonomi mikro.

D.      TUJUAN PENULISAN
1.         Memahami pengertian ekonomi mikro?
2.         Memahami pengertian dari hukum permintaan, hukum penawaran dan keseimbangan harga?
3.         Memahami para pelaku ekonomi?
4.         Memahami teori-teori pada ekonomi mikro?
5.         Memahami unsur-unsur dalam teori ekonomi mikro?

"Ekonomi Mikro"


BAB II
PEMBAHASAN
A.      Pengertian Ekonomi Mikro
Teori ekonomi mikro mula-mula dikembangkan oleh ahli-ahli ekonomi klasik pada abad ke-18 dan 19, seperti Adam Smith, David Ricardo, yang selanjutnya dikembangkan oleh Marshall dan Pigou. Untuk menyusun teorinya, ahli-ahli ekonomi klasik (mikro) mendasarkan pada anggapan-anggapan dasar tertentu, antara lain:
a.         Setiap subjek ekonomi selalu bertindak ekonomis rasional, yaitu konsumen selalu berusaha untuk mencapai kepuasan maksimal dari barang dan jasa yang dikonsumsi, sedangkan produsen selalu berusaha untuk memperoleh keuntungan yang maksimal;
b.         Setiap subjek ekonomi mempunyai informasi yang lengkap atas segala sesuatu yang terjadi di pasar;
c.         Tingkat mobilitas tinggi sehingga para ahli ekonomi dapat segera menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi di pasar.
Berdasarkan anggapan-anggapan di atas para ahli ekonomi klasik berkeyakinan bahwa kegiatan ekonomi akan berkembang secara efisien, pertumbuhan ekonomi akan semakin meningkat, dan kesempatan kerja penuh akan tercapai (full employment). Ekonomi mikro menganalisa kegiatan-kegiatan dan permasalahan ekonomi dari unit-unit ekonomi individual.
Ilmu Ekonomi Mikro (sering juga ditulis mikro ekonomi) dapat diartikan sebagai ilmu ekonomi kecil. Teori ekonomi mikro adalah teori yang mempelajari dan menganalisis bagian-bagian tertentu dari keseluruhan kegiatan perekonomian seperti tingkah laku konsumen dan tingkah laku produsen. Dalam teori ekonomi mikro dipelajari bagaimana konsumen sebagai individu membelanjakan pendapatannya agar dapat mencapai tingkat kepuasan maksimum. Selain itu, dipelajari juga bagaimana seorang produsen meningkatkan keuntungan yang dihubungkan dengan jumlah biaya produksi dan berbagai bentuk pasar yang akan dimasuki.
Ekonomi mikro meneliti bagaimana berbagai keputusan dan perilaku tersebut mempengaruhi penawaran dan permintaan atas barang dan jasa, yang akan menentukan harga, dan bagaimana harga, pada gilirannya menentukan penawaran dan permintaan barang dan jasa. Ekonomi mikro menganalisis kegagalan pasar, yaitu ketika pasar gagal dalam memproduksi hasil yang efisien serta menjelaskan berbagai kondisi teoritis yang dibutuhkan bagi suatu pasar persaingan sempurna. Bidang-bidang penelitian yang penting dalam ekonomi mikro, meliputi pembahasan mengenai keseimbangan umum (general equilibrium), keadaan pasar dalam informasi asimetris, pilihan dalam situasi ketidakpastian, serta berbagai aplikasi ekonomi dari teori permainan dan pembahasan mengenai elastisitas produk dalam sistem pasar. Adapun ruang lingkup dalam ekonomi mikro meliputi :
1.         Permintaan, penawaran, dan keseimbangan pasar
2.         Elastisitas permintaan dan elastisitas penawaran
3.         Teori perilaku konsumen
4.         Teori produksi, biaya produksi, penerimaan produsen dan laba
5.         Pasar persaingan sempurna
6.         Pasar monopoli
7.         Pasar oligopoli
8.         Pasar persaingan monopolistik
9.         Permintaan akan input
10.     Mekanisme harga dan distribusi pendapatan

B.       Hukum Permintaan, Hukum Penawaran dan Keseimbangan Harga.
1.         Hukum Permintaan.
Besarnya permintaan secara umum dipengaruhi oleh tingkat harga. Penurunan harga menyebabkan permintaan meningkat, sedangkan kenaikan harga menyebabkan penurunan jumlah barang yang diminta. Gejala ini dikenal dengan nama hukum permintaan yang berbunyi “bilamana harga barang naik maka jumlah permintaan terhadap barang cenderung berkurang, dan sebaliknya bilamana harga barang turun, maka jumlah permintaan barang akan bertambah” . Syarat-syarat berlakunya hukum permintaan :
a.         Selera masyarakat terhadap suatu barang tetap sama.
b.        Pendapatan masyarakat tetap sama.
c.         Harga barang subtitusi (komplomenter) tetap sama.
d.        Tidak terdapat barang pengganti yang baru.
e.         Orang tidak yakin bahwa perubahan harga tidak mengarah pada perubahan yang berkelanjutan.
f.         Barang yang dibeli bukan untuk memperoleh penghargaan
2.      Hukum Penawaran.
Hubungan antara harga per unit dan jumlah barang yang hendak dijual digambarkan dalam daftar penawaran yang dirumuskan sebagai hukum penawaran. Adapun bunyi hukum penawaran adalah “setiap kenaikan harga menyebabkan penawaran akan bertambah, dan setiap penurunan harga akan mengurangi penawaran” atau “jumlah barang yang akan dijual berubah searah dengan perubahan harga.” Makna dari hukum penawaran tersebut adalah bilamana harga suatu barang atau jasa rendah maka jumlah barang atau jasa yang disediakan penjual jumlahnya sedikit, namun bilamana harga barang atau jasa itu tinggi maka jumlah barang yang disediakan penjualnya jumlahnya banyak.
3.      Pengertian Keseimbangan Harga
a.         Pengertian harga Keseimbangan
Para tokoh aliran klasik menyebutkan, bahwa nilai pokok objektif suatu barang sama dengan biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan barang itu. Dalam masyarakat yang tidak mengenal uang, biaya pembuatan barang dinyatakan dengan satuan uang, nilai benda yang dinyatakan dengan satuan nilai uang dinamakan harga. Barang-barang yang dijual belikan di pasar maupun di toko diberikan harga. Petani juga menghitung harga panennya sesuai dengan harga produksinya. Dengan adanya harga, masyarakat dapat memperhitungkan jumlah uang yang harus disediakan untuk memperoleh barang atau jasa yang diperlukannya. Dalam ilmu ekonomi, harga keseimbangan atau harga ekuilibrium adalah harga yang terbentuk pada titik pertemuan kurva permintaan dan kurva penawaran. Secara sederhana seperti kasus tawar menawar antara pedagang dan pembeli dipasar hingga dicapai harga yang disepakati masing-masing pihak. Terbentuknya harga dan kuantitas keseimbangan di pasar merupakan hasil kesepakatan antara pembeli (konsumen) dan penjual (produsen) di mana kuantitas yang diminta dan yang ditawarkan sama besarnya. Jika keseimbangan ini telah tercapai, biasanya titik keseimbangan ini akan bertahan lama dan menjadi patokan pihak pembeli dan pihak penjual dalam menentukan harga.
b.      Menentukan harga keseimbangan
Dalam sistem ekonomi pasar harga pasar sering mengalami fluktuasi (berubah turun naik) fluktuasi tersebut disebabkan oleh perubahan dalam permintaan maupun penawaran. Selain itu ada faktor-faktor lain yang juga turut mempengaruhi fluktuasi harga pasar, antara lain situasi politik, keamanan dan lain-lain. Pertambahan volume permintaan tanpa diikuti pertambahan volume penawaran mengakibatkan harga pasar meningkat. Fluktuasi harga menyulitkan banyak pihak. Fluktuasi harga hanya mendatangkan keuntungan bagi pelaku spekulasi (spekulan). Karena begitu banyaknya kerugian yang diakibatkan oleh fluktuasi harga, pemerintah menetapkan harga pasar dengan berbagai tindakan, antara lain sebagai berikut:
1)        Menetapkan harga dasar (harga terendah)
2)        Melakukan pembelian hasil panen
3)        Menetapkan harga eceran tertinggi
4)        Melakukan operasi pasar.
4.      Pengertian Elastis dan macam-macamnya
Elastis tidak hanya ditentukan oleh permintaan dan penawaran yang terjadi di masyarakat, sebab peran pemerintah dalam menetapkan harga dipasar sangat besar terutama dalam sistem elastis. Di Indonesia pemerintah sangat berperan dalam menentukan harga, misalnya harga eceran tertinggi (HET), untuk 9 bahan pokok (sembako) dimasyarakat. Penawaran juga ditentukan faktor dominan teknik, harga pokok dan harga lainnya dimana perkiraan harga yang akan datang dan peluang dijualnya produksi yang merupakan faktor lain diluar perusahaan.
Permintaan elastis adalah suatu bentuk corak permintaan dimana setiap perubahan harga akan berpengaruh besar terhadap jumlah permintaan. Permintaan inelastis adalah suatu corak permintaan dimana setiap perubahan harga barang tidak berpengaruh terhadap jumlah permintaan, dengan demikian perbandingan jumlah permintaan dengan perubahan relatif harga mempunyan angka koofisien yang lebih kecil (lebih dari 1). Elastis permintaan adalah perbandingan antara perubahan relatif dari jumlah barang yang diminta dengan perubahan relatif harga.
Penawaran adalah setiap kenaikan harga menyebabkan penawaran akan bertambah dan setiap harga turun penawaran akan berkurang atau jumlah barang yang akan dijual berubah searah dengan perubahan harga.
a.    Menentukan elastis permintaan dan penawaran.
Faktor-faktor yang mempengaruhi elastis permintaan adalah sebagai berikut:
1)      Kemungkinan ada tidaknya barang subsitusi yaitu semakin banyak barang subsitusi akan mengakibatkan elastis permintaan semakin besar. Contoh: permintaan terhadap jasa angkutan truk akan diganti dengan jasa kereta api.
2)      Banyaknya kemungkinan pemakaian yaitu semakain banyak pemakaian suatau barang tertentu maka permintaannya akan inelastis. Sebab permintaan perseorangan tidak akan berpengaruh terhadap jumlah permintaan secara keseluruhan. Contoh: permintaan terhadap beras akan lebih elastis dibanding permintaan terhadap kedelai.
3)      Keseimbangan antara harga barang dengan pendapatan. Semakin besar tingkat pendapatan seseorang,permintaannya semakin inelastis.
4)      Kebiasaan atau tradisi adalah barang-barang yang bersifat tradisi, permintaannya akan semakin inelastis. Contoh: pada saat lebaran (Idul fitri ) umat Islam berupaya menyediakan sejenis makanan jenis kue kering.
Penawaran menurut arti ekonomi adalah jumlah barang atau jasa yang oleh para produsen atau penjual dengan berbagai tingkat harga pada satu jangka waktu tertentu.
Faktor-faktor yang mempengaruhi elastis penawaran:
1)        Teknik produksi ;Kemampuan teknik produksi yang dimiliki perusahaan mempengaruhi besar kecilnya volume produksi yang dihasilkan dan menentukan besar kecilnya harga pokok, harga tertentu dipasar akan mempengaruhi besar kecilnya penawaran.
2)        Besarnya biaya atau ongkos produksi ; besar kecilnya biaya atau ongkos yang dilakukan perusahaan/penjual untuk memperoleh barang menentukan besar kecilnya jumlah penawaran dengan keadaan harga pasar.
3)        Harga pasar ; semakin tinggi harga pasar semakin jumlah barang yang akan dijual.
4)      Keuntungan yang diharapkan ; semakin tinggi keuntungan yang dapat diharapkan semakin besar jumlah barang yang ditawarkan.
5)      Kebutuhan akan uang ; semakin tinggi tingkat kebutuhan akan uang penawaran barang akan tetap walaupun dengan harga yang rendah.
b.      Macam-macam penawaran.
1)        Penawaran individual ; penawaran suatu barang oleh seorang penjual atau satu perusahaan/produsen.
2)        Penawaran kolektif ; keseluruhan jumlah barang yang ditawarkan oleh semua produsen di pasar.

5.         Pengertian Pasar
a.    Pengertian pasar
Pasar dalam kegiatan distribusi memiliki peranan yang cukup penting,karena pasar merupakan salah satu tempat berkumpulnya badan-badan perantara dalam kegiatan distribusi. Pasar yang merupakan bagian dari kegiatan ekonomi memiliki beberapa pengertian, yaitu:
1)        Pasar merupakan tempat pertemuan antara para pedagang.
2)        Pasar adalah tempat terjadinya penawaran dan permintaan terhadap suatu barang/jasa.
3)        Pasar adalah tempat terjadinya transaksi jual beli dari berbagai macam jenis barang /jasa.
4)        Pasar adalah tempat terbentuknya harga barang/jasa setelah terjadinya tawar menawar
b.      Macam-macam Pasar
1)      Pasar kongkret : yaitu tempat bertemunya penjual dan pembeli yang melakukan tawar menawar dan trasaksi jual beli terhadap suatu barang dagangan yang sudah tersedia.Contoh ; pasar sayur mayur,buah-buahan dll.
2)      Pasar abstrak : yaitu pasar dimana barang yang diperdagangkan tidak terdapat/tersedia dipasar tersebut,pedagang hanya memperlihatkan contoh barang. Pada pasar ini pembeli dan penjual tidak selalu bertemu langsung tetapi dilakukan melalui telepon,surat atau telegram. Contoh : pasar bursa valuta asing, pasar modal atau bursa efek, pasar tenaga kerja.
c.       Bentuk-bentuk pasar.
1)      Pasar Persaingan Sempurna
Jenis pasar persaingan sempurna terjadi ketika jumlah produsen sangat banyak sekali dengan memproduksi produk yang sejenis dan mirip dengan jumlah konsumen yang banyak. Contoh produknya adalah seperti beras, gandum, batubara, kentang, dan lain-lain. Sifat-sifat pasar persaingan sempurna:
a)      jumlah penjual dan pembeli banyak;
b)      barang yang dijual sejenis, serupa dan mirip satu sama lain;
c)      penjual bersifat pengambil harga (price taker);
d)     harga ditentukan mekanisme pasar permintaan dan penawaran (demand and supply);
e)      posisi tawar konsumen kuat;
f)       sulit memperoleh keuntungan di atas rata-rata;
g)      sensitif terhadap perubahan harga; dan
h)      mudah untuk masuk dan keluar dari pasar.
2)        Pasar persaingan tidak sempurna
Apabila salah satu syarat pasar persaingan sempurna tidak dipenuhi, maka pasar tersebut merupakan pasar persaingan tidak sempurna. Misalnya ditoko serba ada walaupun banyak pembeli dan penjual, mudah memperoleh informasi, bebas membeli/menjual kepada siapa saja tetapi barangnya beraneka ragam ( tidak homogen ), bukan merupakan pasar persaingan sempurna.
Bentuk-bentuk pasar persaingan tidak sempurna yaitu :
a)      Pasar Monopolistik
Struktur pasar monopolistik terjadi manakala jumlah produsen atau penjual banyak dengan produk yang serupa/sejenis, namun di mana konsumen produk tersebut berbeda-beda antara produsen yang satu dengan yang lain. Contoh produknya adalah makanan ringan (snack), nasi goreng, pulpen, buku, dan sebagainya.
Sifat-sifat pasar monopolistik:
1)   untuk unggul diperlukan keunggulan bersaing yang berbeda;
2)   mirip dengan pasar persaingan sempurna;
3)   brand yang menjadi ciri khas produk berbeda-beda;
4)   produsen atau penjual hanya memiliki sedikit kekuatan merubah harga; dan
5)   relatif mudah keluar masuk pasar.
b)      Pasar Oligopoli
Pasar oligopoli adalah suatu bentuk persaingan pasar yang didominasi oleh beberapa produsen atau penjual dalam satu wilayah area. Contoh industri yang termasuk oligopoli adalah industri semen di Indonesia, industri mobil di Eropa, dan sebagainya.
Sifat-sifat pasar oligopoli:
1)        harga produk yang dijual relatif sama;
2)        pembedaan produk yang unggul merupakan kunci sukses;
3)        sulit masuk ke pasar karena butuh sumber daya yang besar; dan
4)        perubahan harga akan diikuti perusahaan lain.
c)      Pasar Monopoli
Pasar monopoli akan terjadi jika di dalam pasar konsumen hanya terdiri dari satu produsen atau penjual. Contohnya seperti microsoft windows, perusahaan listrik negara (PLN), perusahaan kereta api, dan lain sebagainya.
Sifat-sifat pasar monopoli:
1)        hanya terdapat satu penjual atau produsen;
2)        harga dan jumlah kuantitas produk yang ditawarkan dikuasai oleh perusahaan monopoli;
3)        umumnya monopoli dijalankan oleh pemerintah untuk kepentingan hajat hidup orang banyak;
4)        sangat sulit untuk masuk ke pasar karena peraturan undang-undang maupun butuh sumber daya yang sulit didapat;
5)        hanya ada satu jenis produk tanpa adanya alternatif pilihan; dan
6)        tidak butuh strategi dan promosi untuk sukses. Monopsoni adalah kebalikan dari monopoli, yaitu di mana hanya terdapat satu pembeli saja yang membeli produk yang dihasilkan. Monopoli dilarang dipraktekkan di negara Republik Indonesia yang diperkuat dengan undang-undang anti monopoli.
C.       Pelaku-Pelaku Ekonomi
Di atas telah disinggung bahwa ekonomi mikro berusaha menerangkan perilaku pelaku-pelaku ekonomi. Oleh karena itu ada manfaatnya apabila untuk kita mengetahui macam kegiatan yang dilakukan oleh pelaku-pelaku ekonomi tersebut serta hubungan-hubungan yang lazim terjadi di antara mereka. Dalam perekonomian manapun, baik primitif maupun modern, baik kapitalis, sosialis maupun komunis, dapat dibedakan tiga kelompok pengambil keputusan ekonomi yang untuk selanjutnya kita sebut pelaku pelaku ekonomi atau subyek-subyek ekonomi. Ketiga kelompok pelaku pelaku ekonomi tersebut ialah:
1.         Rumah tangga keluarga,
2.         Rumah tangga perusahaan, dan
3.         Rumah tangga pemerintah.
Dan ke tiga kelompok tersebut masing-masing mempunyai pola aktivitas ekonomi tertentu yang sedikit banyak dipengaruhi oleh sistem perekonomian yang berlaku. Pada dasarnya kegiatan-kegiatan ekonomi yang khas bagi masing-masing golongan pelaku ekonomi tersebut di atas dapat kita ikhtisarkan sebagai berikut:
1.      Rumah Tangga Keluarga.
Kelompok pelaku ekonomi ini biasa disebut sebagai household, dan dapat berupa organisasi keluarga atau dapat pula berupa orang perorangan. Orang perorangan kita anggap sebagai rumah tangga keluarga beranggota tunggal. Kegiatan-kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh rumah tangga keluarga pada pokoknya meliputi:
a)    menjual atau menyewakan sumber-sumber daya yang mereka miliki dengan mendapatkan pendapatan yang dapat berupa upah, gaji, sewa, bunga atau laba sebagai hasil penjualan atau hasil persewaan sumber-sumber daya mereka,
b)   membayar pajak, membeli dan mengkonsumsi barang-barang dan jasa-jasa pribadi yang dihasilkan oleh rumah-rumah tangga perusahaan, dan
c)    memanfaati jasa pemakaian barang-barang dan jasa-jasa publik yang disediakan oleh pemerintah.
2.      Rumah Tangga Perusahaan.
Pelaku-pelaku ekonomi yang tergolong dalam kategori ini mempunyai bentuk yuridis yang bermacam-macam. Ada yang berbentuk perseroan terbatas, persekutuan komanditer, persekutuan dengan firma, perusahaan perseorangan, perusahaan negara, koperasi dan sebagainya lagi. Rumah-rumah tangga perusahaan, yang dengan singkat kita sebut juga produsen, perusahaan atau badan usaha melaksanakan kegiatan-kegiatan ekonomi yang pada dasarnya adalah seperti di bawah ini:
a)    membeli sumber-sumber daya dan rumah-rumah tangga keluarga dan rumah tangga pemerintah,
b)   membayar pajak,
c)    memanfaati barang-barang dan jasa-jasa publik yang disediakan oleh pemerintah,
d)   menggunakan sumber-sumber daya seperti dimaksudkan di atas untuk menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa, dan
e)    menjual barang-barang dan jasa-jasa yang mereka hasilkan, kepada rumah-rumah tangga keluarga, rumah tangga pemerintah, dan juga kepada sesama rumah tangga perusahaan.
3.      Rumah-tangga pemerintah
Pelaku ekonomi ini, yang biasa disebut pemerintah, menjalankan macam kegiatan ekonomi seperti berikut:
a)    Membeli sumber-sumber daya, (untuk sistem perekonomian kita terutama sumber daya manusia), barang-barang dan jasa-jasa dan rumah-rumah tangga keluarga dan rumah-rumah tangga perusahaan,
b)   Dengan sumber-sumber daya, barang-barang dan jasa-jasa yang dibelinya, rumah tangga pemerintah menghasilkan serta menya jikan jasa barang-barang publik untuk dapat dimanfaati oleh rumah-rumah tangga keluarga dan rumah-rumah tangga perusahaan,
c)    Memungut pajak dan rumah-rumah tangga keluarga dan rumah rumah tangga perusahaan dengan maksud antara lain untuk membiayai pembelian barang-barang, jasa-jasa serta sumber-sumber daya yang diperlukan seperti yang dimaksudkan pada butir ke 1 di atas,
d)   bertindak sebagai pengatur perekonomian, pemerintah berkewajiban:
1)      mengusahakan pembagian pendapatan nasional yang adil,
2)      mengusahakan tingkat pendapatan nasioƱal dan tingkat kesempatan kerja yang tinggi,
3)      mengusahakan tingkat harga yang relatif stabil, dan
4)      mengusahakan pertumbuhan ekonomi yang memadai.
D.      Teori-teori pada ekonomi mikro
1.    Teori Konsumen.
Bagian dari ilmu ekonomi mikro ini pada pokoknya membahas perilaku ekonomi rumah-rumah tangga keluarga dalam menggunakan penghasilan mereka yang jumlahnya terbatas untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka dengan memperoleh tingkat kepuasan yang maksimal. Selanjutnya dapat diketengahkan bahwa teori konsumen ini memberi dasar teoritik konsepsi kurva permintaan konsumen, suatu konsepsi yang peranannya sangat besar dalam kita mencoba menerangkan perilaku harga pasar.
2.      Teori Badan Usaha.
Bagian ini membahas tentang perilaku rumah tangga perusahaan dalam menentukan jumlah barang atau jasa yang dihasilkan, dalam menentukan harga satuan barang atau jasa yang dihasilkan, dan dalam menentukan kombinasi sumber-sumber daya yang dipergunakan dalam proses produksi, yang semuanya ini didasarkan kepada asumsi bahwa yang ingin dikejar oleh rumah tangga perusahaan adalah keuntungan sebesar-besarnya. Teori ini memberikan dasar teoritik konsepsi kurva penawaran produsen.
3.      Teori Harga Pasar.
Bagian daripada ilmu ekonomi mikro ini pada dasarnya membahas perilaku harga pasar barang-barang dan jasa-jasa. Teori ini, seperti disinggung di atas banyak mernanfaati kesimpulan-kesimpulan teoritik teori konsumen dan teori badan usaha, khususnya konsepsi permintaan dan konsepsi penawaran yang dihasilkan oleh kedua teori tersebut.
4.      Teori Distribusi Pendapatan.
Bagian daripada ilmu ekonomi mikro ini mencoba menerangkan perilaku harga sumber-sumber daya, yang dapat berubah upah untuk sumber daya manusia, bunga modal untuk sumber daya modal, dan sewa untuk sumber daya alam. leon distnibusi pendapatan ini banyak menggunakan kesimpulan teoritik teori rumah-tangga perusahaan dan teori perilaku rumah-tangga keluarga.
5.      Teori Keseimbangan Umum.
Teori-teori yang disebutkan di atas, yaitu teori konsumen, teori produsen, teori harga pasar dan teori distribusi pendapatan semuanya didasarkan kepada asumsi tidak adanya saling pengaruh-mempengaruhi atau interdependensi antara kegiatan ekonomi pelaku ekonomi yang satu dengan kegiatan ekonomi pelaku ekonomi lainnya. Dunia yang nyata menunjukkan adanya hubungan interdependensi tersebut. Teori ekonomi mikro yang dalam usaha menerangkan pembentukan harga, penentuan kuantitas barang atau jasa yang dihasilkan dan yang dikonsumsi, dan sebagainya seperti yang telah diuraikan di atas, mengikut sertakan ke dalam analisa unsur saling pengaruh-mempengaruhi di antara pelaku pelaku ekonomi tersebut, biasa disebut analisa keseimbangan-umum atau general equilibrium analysis.
6.      Ekonomi Kemakmuran atau Welfare Economics.
Teori-teori ekonomi mikro seperti yang kita uraikan di atas, dari butir ke 1 sampai dengan butir ke 5, tidak satupun yang memperhatikan skala preferensi masyarakat. Di lain pihak cabang ilmu ekonomi mikro yang disebut welfare economics, dalam mencoba menerangkan perilaku konsumen, produsen, harga dan sebagainya mernperhatikan norma-norma etik masyarakat.
E.       Unsur-unsur dalam teori ekonomi mikro
Dalam teori ekonomi mikro didapati 4 unsur penting sebagai berikut:
1.    Definisi–definisi
Menjelaskan variable-variable ( suatu besaranyang nilainya dapat mengalami perubahan) yang sifat hubungannya akan diterangkan dalam teori tersebut. Sebagai contoh dalam hokum permintaan dinyatakan “kalau harga suatu barang berubah maka jumlah barang yang diminta akan berubah”. Dengan demikian variable yang terikat dalam hukum permintaan tersebut adalah variable harga dan ariabel jumlah barang yang diminta(dibeli). Variable di bedakan menjadi variable endogenus ( variable yang sifatnya diterangkan dalam teori yang berkaitan ) dan variable aksogenus ( variable yang mempengaruhi variable endogenus yang besarnya ditentukan oleh factor-faktor yang berada di luarteori yang berkaitan ).
2.    Pemisalan-pemisalan ( Asumsi )
Kegiatan ekonomi dan kehidupan pereokonomian sangatlah kompleks sehingga harus dibuat gambaran yang lebih sederhana mengenai hubungan suatu peristiwa dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya (terutama dengan faktor-faktor yang terpenting). Penyederhanaan tersebut dilakukan dengan membuat pemisalan-pemisalan. Pemisalan merupakan satu syarat penting untuk pembuatan teori. Pemisalan dikenal sebagai CETERIUS PARIBUS ( dari bahasa Latin yang berarti hal-hal lainya tidak mengalami perubahan).
3.    Hipotesis
Hipotesis adalah suatu penyataan yang menjelaskan mengenai sifat-sifat hubungan veriabel yang dibicarakan. Hipotesis merupakan hubungan “jika-maka” yang didapatkan dari pengamatan di dunia nyata. Hipotesis memiliki sifat yang positif dan negative. Disebut dengan hipotesis positif bila perubahan suatu variable akan bergerak pada arah yang bersamaan. Misalnya, bila seseorang mengalami peningkatan pendapatan maka permintaan terhadap suatu barang akan bertambah sebaliknya hipotesa negatif terjadi bila perubahan suatu variable akan bergerak pada arah yang berlawanan (terbalik). Misalnya, bila harga mobil naik maka permintaan terhadap barang tersebut akan munurun. Jadi, secara sederhana bila menggunakan hubungan jika maka adalah sebagai berikut.
Hipotesa positif : jika pendapatan naik maka permintaan terhadap barang akan naik
Hipotesa negative : jika harga suatu barang naik maka permintaan akan turun.
4.    Seperangkat ramalan atau sebuah prediksi untuk keadaan yang akan datang.
Dengan menggunakan teori ekonomi mikro, kita dapat mempelajari mengapa permintaan mengapa harga suatu barang naik atau turun, mengapa permintaan suatu barang naik atau turun, dan mengapa penawaran suatu barang dapat berubah.
Ini adalah manfaat teori yang pertama, yakni menjelaskan suatu peristiwa. Manfaat penting lainya adalah peramalan. Kita mungkin sering percaya dengan ramalan-ramalan yang sifatnya magis yang agak berbau takhayul. Namun, dengan teori kita dapat meramalkan suatu keadaan yang pada saatnya ramalan tersebut mendekati kenyataan, sehingga peramalan dalam ekonomi sangatlah penting, karena sangat berguna untuk dijadikan landasan dalam merumuskan langkah-langkah perbaikan suatu perekonomian, setidaknya, bila diramalkan akan terjadi penurunan suatu kondisi perekonomian maka paling tidak kita dapat mengawali dengan menghindari penyebabnya, sehingga kerugian yang mungkin akan timbul dapat dieliminir/dikurangi.  

BAB III
P E N U T U P

Teori ekonomi mikro berkisar pada prinsip-prinsip yang digunakan sebagai dasar pengambilan  keputusan seseorang konsumen maupun produsen, sehingga teori ekonomi memberikan manfaat untuk dapat merumuskan pemikiran-pemikiran yang dapat menjelaskan permasalahan- permasalahan yang ada. Seperti dalam pembahasan dimana inti permasalahan dalam ekonomi adalah “kelangkaan”, dimana setiap individu/manusia mempunyai kebutuhan yang tidak terbatas, sementara pemenuhannya atau sumber-sumber daya yang ada jumlahnya terbatas. Dengan menggunakan teori ekonomi maka individu atau masyarakat dapat mengambil keputusan yang tepat dan terbaik untuk mengatasi masalah tersebut.

DAFTAR PUSTAKA